PENGERTIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
Disajikan untuk Tugas
Mata Kuliah Sosiologi dan Atropologi Pendidikan
Semester Ganjil 2019-2020
Minggu, 16
September 2019
Oleh :
Nur Maulani NIM:
2017 11 0049
Zulfa
Lilatul Fadilah NIM: 2017 11 0010
Uswatun
Khasanah NIM:
2017 11 0021
Yuni
Lindasari NIM:
2017 11 0033
Dosen Pengampu :
Santoso, M.Pd.I
PROGRAM STUDI MANEJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI)
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AS-SHIDDIQIYAH
Jl. Lintas Timur KM.123 Desa Lubuk Seberuk, Kec.
Lempuing Jaya, Kab. Ogan Komering Ilir, Prov. Sumatera Selatan
2019
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang
Sosiologi merupakan suatu ilmu yang masih muda,
walaupun telah mengalami perkembangan yang cukup lama. Sejak manusia
mengenal kebudayaan dan peradaban, masyarakat
manusia sebagai proses pergaulan hidup telah menarik perhatian.
Awal mulanya, orang-orang yang meninjau masyarakat
hanya tertarik pada masalah-masalah yang menarik perhatian umum, seperti
kejahatan, perang, kekuasaan golongan yang berkuasa, keagamaan, dan lain
sebagainya. Dari pemikiran serta penilaian yang demikian itu, orang kemudian
meningkat pada filasafat kemasyarakatan, dimana orang menguraikan harapan-harapan. Tentang susunan serta kehidupan
masyarakat yang diingini atau yang ideal.
Dengan demikian, timbullah perumusan niai-nilai
dan kaidah-kaidah yang harusnya ditaati oleh setiap manusia dalam hubungnya
dengan manusia lain dalam suatu masyarakat. Yang dimaksudkan untuk menciptakan kehidupan yang bahagia dan damai bagi
semua manusia selama hidup di dunia.[1]
Dalam makalah ini kami sebagai pemateri akan
membahas tentang pengertian sosiologi pendidikan, asal usul serta pokok-pokok
sosiologi pendidikan. Untuk lebih jelas dan rincinya akan kami
bahas dalam pembahasan berikut ini.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa
Yang Dimaksud Sosiologi Pendidikan ?
2.
Bagaimana asal usul Sosiologi Pendidikan?
3.
Apa
Saja Pokok-Pokok Sosiologi Pendidikan?
C. Tujuan dan Manfaat Pembahasan
1.
Sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Sosiologi
dan Antropologi Pendidikan.
2.
Untuk memahami apa itu Sosiologi
Pendidikan.
3.
Menambah wawasan tentang Sosiologi
Pendidikan.
4.
Mengetahui asal-usul Sosiologi Pendidikan.
Bab 2 Pembahasan
A. Definisi Sosiologi Pendidikan
Secara harfiah atau etimologis (definisi nominal),
sosiologi berasal dari bahasa latin: Socius = teman, kawan, sahabat, dan
Logos = ilmu pengtahuan.
Jadi sosiologi adalah ilmu tentang cara berteman
atau berkawan atau bersahabat yang baik, atau cara bergaul yang baik dalam
masyarakat. Sedangkan secara operasional (definisi real), beberapa pakar
sosiologi mendefinisikan sebagai berikut:
1.
Sosiologi
adalah study tentang hubungan antara manusia (Human realtionship).
(Alvin Bertrand)
2. Sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan
yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan, yakni hubungan antara manusia
dengan manusia, manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik formal
maupun material, baik statis maupun dinamis (Mayor Polak).[2]
Brinkerhoft dan white (1989;4) berpendapat bahwa sosiologi adalah study
sistematik tentang interaksi sosial manusia. Penekanannya pada hubungan dan pola interaksi, yaitu
bagaimana pola-pola ini tumbuh kembang,
bagaimana mereka dipertahankan, dan juga mereka berubah.[3]
Ilmu sosiologi
membahas tentang sistem sosial dan interaksi manusia dalam suatu sistem sosial.
Sumbangan ilmu sosiologi terhadap prilaku keorganisasian terutama pemahaman
tentang perilaku kelompok didalam organisasi.[4]
Jadi dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan dengan manusia lain
atau masyarakat. Selanjutnya
akan dibahas tentang pengetian pendidikan.
Berdasarkan pengertian UU No 20 Tahun 2003,
tentang Pendidikan yang salah satu penjabaranya menyangkut nilai-nilai
keagamaan, Al-Qur’an pun telah membahas didalamnya tentang pendidikan, penulis
mengambil salah satu ayat Al-Qur’an:
zO¯=tæ z`»|¡SM}$# $tB óOs9 ÷Ls>÷èt ÇÎÈ
Dia mengajarkan
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Al-Alaq ayat.5)
Seperti
pada umunya kita mengetahui bahwa islam sudah mengajarakan umatnya perihal
pentingnya sebuah pendidikan dalam kehidupan, bisa di pastikan manusia akan
salah kaprah jika tidak memiliki pendidikan. Bahkan pengertian pendidikan dalam segi
bahasa yang dimiliki ajaran Islam ternyata jauh lebih beragam, dibandingkan
dengan pengertian pendidikan dari segi bahasa di luar Islam. Hal ini selain
menunjukan keseriusan, dan kecermatan ajaran Islam dalam membina potensi
manusia secara detail, juga menunjukan tanggung jawab yang besar pula. Yakni,
bahwa dalam melakukan pendidikan tidak boleh mengabaikan pengembangan seluruh
potensi manusia.[5]
Pendidikan
dapat diartikan sebagai hasil peradaban bangsa yang dikembangkan atas dasar
pandangan hidup bangsa itu sendiri (nilai dan norma masyarakat), yang berfungsi
sebagai filsafat pendidikanya atau sebagai cita-cita dan pernyataan tujuan
pendidikannya, sekaligus menunjukan cara, bagaimana warga negara bangsanya
berpikir dan berprilaku secara turun temurun, hingga kepada generasi
berikutnya.[6]
Dilihat
dari objek penyelidikannya Sosiologi pendidikan adalah bagian dari ilmu sosial
terutama sosiologi dan ilmu pendidikan yang
secara umum juga merupakan bagian dari kelompok ilmu sosial. Sedangkan yang
termasuk dalam lingkup ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, ilmu hukum, ilmu
pendidikan, psikologi, antropologi dan sosiologi.
Objek penelitian sosiologi
pendidikan adalah tingkah laku sosial yaitu tingkah laku manusia dan institusi
sosial yang berkait dengan pendidikan. Tingkah laku itu hanya dapat dimengerti
dari tujuan, cita-cita dan nilai-nilai yang dikejar. Sebagaimana dalam terminologi sosiologi, sosiologi pendidikan
berbicara
tentang pandangan tentang kelas, sekolah, keluarga, masyarakat desa,
kelompok-kelompok masyarakat dan sebagainya, masing-masing terungkap dalam
wilayah suatu sistem sosial. Tiap-tiap sistem sosial merupakan kesatuan
integral yang mendapat pengaruh dari.
1.
Sistem sosial yang lain
2.
Lingkungan alam
3.
Sifat-sifat fisik manusia
Dari pemaparan diatas pemateri menyimpulkan
bahwa sosiologi pendidikan adalah sebuah ilmu yang mempelajari tingkah laku
masyarakat sosial dalam sebuah pendidikan.
B. Sejarah Sosiologi Pedidikan
Sosiologi
pendidikan berawal dari ilmu sosiologi umum atau sosiologi mikro (micro sociology) yang muncul pada abad
ke-18. Ilmu sosiologi mulai melepaskan diri dari ilmu filsafat dan berdiri
sendiri sejak abad ke-19. Istilah sosiologi pertama kali digunakan August
comter (1798-1857). Dalam bukunya cour de
phillosophie positive, yang terbit pada (1838). Dalam bukunya comter
menyatakan tetang hukum perkembangan masyarakat melalui tiga tahap utama.
Tahapan ini ditentukan menurut cara berfikir yang dominan, terbagi kedalam tiga
tahap yaitu:
a. Tahap
teologis, ditandai oleh zad adikodrati yang maha kuasa.
b. Taha
metafisik, ditandai oleh kekuatan pikiran dan ide-ide abstrak yang absolut, dan
c. Tahap
positif yang ditandai dengan kemajuan ilmu-ilmu positivistik untuk kemajuan dan
keteraturan hidup manusia.[8]
Sosiologi
berasal dari kata socious dan logos. Socious berasal dari bahasa latin
yang artinya “teman” sedangkan logos berasal
dari bahasa yunani yang artinya “kata, perkataan atau pembicaraan”. Jadi
sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari hidup bersama dalam
masyarakat, dan menyelidiki ikatan-ikatan antar manusia yanng menguasai
kehidupan. [9]
Pada
awalnya sosiologi berada dalam ilmu filsafat yang dipandang sebagai
satu-satunya ilmu untuk pengetahuan umum. Namun, ketika ada masalah yang
terdapat dalam masyarakat yang ternyata tidak bisa dipecahkan dalam ilmu
filsafat maupun ilmu-ilmu lainya, maka kebiasaaan untuk memisahkan ilmu
sosiologi dari ilmu lainya tampak dan terasa pada masa revolusi di Eropa yang
mengganas dalam revolusi Prancis.
Proses
kelahiran sosiologi dilatar belakangi oleh serangkaian perubahan dan krisis
yang terjadi di Eropa Barat. pada akhir
abad ke 15 dan permulaan abad ke 16 di eropa barat terjadi rennaissance (kebangkitan kembali) yang ditandai oleh mulai
timbulnya kapitalisme, perubahan-perubahan di bidang sosial-politik, perubahan
berkenaan dengan reformasi Martin Luther, meningkatnya individualisme, lahirnya
ilmu pengetahuan modern, revolusi industri pada abad ke 18, serta terjadinya
revolusi Prancis.
Revolusi
industri dan revolusi Prancis mendorong perubahan sosial yang sangat cepat.
Perubahan sosial yang cepat menimbulkan kesenjangan kultural. Kesenjanngan
kultural ini yang menjadi penyebab munculnya masalah-masalah sosial yang
dialami dunia pendidikan. [10]
Sejak
awal perkembangannya pada awal abad, ke-19, hingga dewasa ini, ilmu sosiologi
telah mengalami perubahan yang terus menerus ilmu yang disebut oleh Auguste
dengan sebutan “social physics” yang
kemudian dikenal dengan sosiologi. Sosiologi terus berkembang seiring dengan
perubahan yang timbul di masyarakat. Pada awalnya ahli pendidikan sosial
sebagai bidang studi yang memberikan
dasar bagi kemajuan sosial dan pemecahan masalah sosial. Pendidikan dianggap
sebagai badan yang sanggup memperbaiki masyarakat. Pendidikan dijadikan alat
kontrol sosial yang membawa kebudayaan ke puncak yang lebih tinggi.
Perkembangan
sosiologi umum tersebut sering pula dengan perkembangan sosiologi pendidikan
yang sudah merupakan kajian khusus dalam ilmu pendidikan. Selanjutnya sosiologi
pendidikan sudah tidak bisa dipisahkan dari sejumlah jenis ilmu yang terkait
dengan pendidikan, karena sosiologi pendidikan merupakan awal perkembangan ilmu
pendidikan.
Ditinjau
dari perspektif sebab lahirnya sosiologi pendidikan adalah dikarenakan adanya
perkembangan masyarakat yang cepat dan berakibat pada merosotnya peran
pendidik, dan perubahan interasi antar manusia. Dikarenakan masyarakat tumbuh
dan berkembang bukan disekolah melainkan dimasyarakat. Perkembangan disiplin
ilmu sosiologi pendidikan dimulai dari Lester F Ward yang dianggap sebagai
pencetus gagasan timbulnya studi baru ini. Sedangkan pelopor studi pendidikan
dalam arti formal ialah John Dewey yang menerbitkan buku school and society (1899). Dalam buku ini beliau menekankan
pendapatnya mengenai sekolah sebagai instusi sosial.
Studi
sosiologi pendidikan yang memadai harus mencakup pengertian tentang individu
dan lingkungan sosialnya, dimana individu dan lingkungan sosialnya tidak
berdiri sendiri, tetapi terjadi hubungan timbal balik antar keduanya. Hal ini
dikarenakan bahwa tingkah laku individu semenjak lahir sampai meninggal dunia
terus-menerus dikondisikan oleh kebudayaan masyarakat, dimana sosiologi
pendidikan pun harus menyelidikinya. Sosiologi pendidikan tidak hanya terfokus
pada pendidikan formal, sekolah, tetapi harus meliputi juga lembaga lain,
misalnya keluarga kelompok permainan, lembaga agama dan lembaga-lembaga lain.
C. Tujuan Sosiologi Pendidikan
Secara
umum tujuan sosiologi adalah meningkatkan daya dan kemampuan manusia dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya, terutama lingkungan sosial budaya
dengan cara mengembangkan pengetahuan yang obyektif mengenai gejala-gejala
kemasyarakatan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah sosial.[11]
Menurut
Ary Gunawan, tujuan sosiologi pendidikan sebagai berikut:
1.
Menganalisis proses
sosialisasi anak, baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat. Pengaruh
lingkungan dan kebudayaan masyarakat terhadap perkembangan pribadi anak perlu
diperhatikan.
2.
Menganalisis
perkembangan dan kemajuan sosial. Banyak pakar atau orang yang beranggapan
bahwa pendidikan memberikan peran yang sangat besar bagi kemajuan masyarakat.
Sebab, biasanya dengan memiliki ijazah yang tinggi, seseorang akan lebih mampu
menduduki jabatan yang lebih tinggi serta penghasilan yang lebih banyak.
3.
Menganalisis status
pendidikan di dalam masyarakat. Berdirinya suatu lembaga pendidikan dalam
masyarakat sering disesuaikan dengan tingkatan daerah tempat lembaga pendidikan
berada. Misalnya, perguruan tinggi bisa didirikan di tingkat provinsi atau
minimal kabupaten yang cukup baik animo mahasiswanya.
4.
Menganalisis
partisipasi orang-orang terdidik dalam kegiatan sosial. Peran atau aktivitas
warga yang berpendidikan sering menjadi ukuran tingkat kemajuan suatu
masyarakat. Orang-orang berpendidikan mudah untuk berperan dalam masyarakat.
5.
Memberikan
latihan-latihan yang efektif dalam bidang sosiologi kepada guru atau orang yang
terlibat dalam pendidikan sehingga memberikan kontribusi yang tepat terhadap proses
pendidikan.[12]
6.
Untuk memahami seberapa jauhkah guru dapat membina kegiatan
sosial anak didiknya untuk mengembangkan kepribadian anak.
7.
Untuk menyelidiki
fator-faktor kekuatan masyarakat, yang bisa menstimulir pertumbuhan dan
perkembangan kepribadian anak.[13]
Sosiologi penting untuk dipelajari.
Tujuan dari mempelajari sosiologi, diantaranya:
1. Untuk menghasilkan
pengertian-pengertian dan pola-pola umum karena sosiologi meneliti dan mencari
apa yang menjadi prinsip atau hukum-hukum umum dari interaksi antar manusia dan
juga perihal sifat, hakekat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat. Oleh karena
itu, diharapkan ilmu sosiologi dapat memberikan wawasan akademis maupun
praktis.
2. Untuk meningkatkan kemampuan seseorang
dalam menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.
3. Meningkatkan pemahaman terhadap
ciri-ciri dan sifat-sifat masyarakat serta meningkatkan daya adaptasi diri
dengan lingkungan hidupnya.
4. Memahami konsep-konsep sosiologi,
seperti sosialisasi, kelompok sosial, struktur sosial, lembaga sosial,
perubahan sosial, konflik, dan integrasi sosial.
5. Menumbuhakan sikap, kesadaran, dan
kepedulian sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
6. Untuk menganalisis status pendidikan di
masyarakat.
7. Untuk menganalisis partisipasi
orang-orang terdidik/berpendidikan dalam kegiatan sosial.[14]
D. Pokok-Pokok Sosiologi Pendidikan
Sosiologi pendidikan mengacu pada penerapan
pengetahuan sosiologi, tehnik berfikir, dan pengumpulan data dalam menyelidiki
pendidikan. Dengan demikian sosiologi pendidikan mempelajari tentang proses
pendidikan sebagai interaksi sosial, sekolah sebagai kelompok sosial, serta
sebagai lembaga sosial. Sumbangan sosiologi pendidikan adalah memberikan hasil
analisis dalam hubungan antar manusia di dalam sekolah dan struktur masyarakat
didalam sekolah itu berada[15].
Dengan demikian berikut pokok-pokok kajian dalam sosiologi adalah sebagai
berikut:
1. Fakta sosial sebagai cara bertindak, berfikir,
dan berperasaan yang berada di luar individudan mempunyai kekuatan memaksa dan
mengendalikan individu tersebut.
2. Sosial tindakan sebagi tindakan yang dilakukan
dengan mempertimbangkan perilaku orang lain.
3. Khalayan sosiologis sebagai cara untuk memahami
apa yang terjadi dimasyarakat maupun yang berada pada diri manusia
4. Realitas sosial adalah pengungkapan tabir
menjadi suatu realitas yang tidak terduga oleh secara sosilog dengan mengikuti
aturan –aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif
dengan pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir seacara jeli serta
menghindari penilaian normatif[16].
Bab 3 Penutup
A. Kesimpulan
Sosiologi pendidikan adalah tingkah laku sosial
yaitu tingkah laku manusia dan institusi sosial yang berkait dengan pendidikan.
Tingkah laku itu hanya dapat dimengerti dari tujuan, cita-cita dan nilai-nilai
yang dikejar. Sebagaimana dalam terminologi sosiologi, sosiologi pendidikan berbicara tentang pandangan tentang kelas, sekolah,
keluarga, masyarakat desa, kelompok-kelompok masyarakat dan sebagainya,
masing-masing terungkap dalam wilayah suatu sistem sosial. Tiap-tiap sistem
sosial merupakan kesatuan integral yang mendapat pengaruh dari Sistem sosial yang lain, Lingkungan alam, Sifat-sifat fisik manusia, dan Karaker mental penghuninya.
Asal mula Sosiologi pendidikan proses kelahiran
sosiologi dilatar belakangi oleh serangkaian perubahan dan krisis yang terjadi
di Eropa Barat pada masa abad ke-15 dan permulaan abad ke-16 di Eropa. Sosiologi
pendidikan berawal dari ilmu sosiologi umum atau sosiologi mikro (micro sociology) yang muncul pada abad ke-18.
Abad ke-19 ilmu sosiologi mulau melapaskan diri dari ilmu filsafat. Pertama
kali istilah sosiologi digunakan August Comter (1798-1857) dalam bukunya Cour de philosophie positive (1838).
Perkembangan disiplin ilmu sosiologi pendidikan dimulai dari Laster F Ward yang
dianggap pencetus gagasan timbulnya baru ini. Sedangkan pelopor studi
pendidikan dalam arti formal ialah John Dewey yang menerbitkan buku School and society (1899).
Secara
umum tujuan sosiologi adalah meningkatkan daya dan kemampuan manusia dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya, terutama lingkungan sosial budaya
dengan cara mengembangkan pengetahuan yang obyektif mengenai gejala-gejala
kemasyarakatan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah sosial.
pokok-pokok kajian dalam sosiologi adalah
sebagai berikut:
1. Fakta sosial sebagai cara bertindak, berfikir,
dan berperasaan yang berada di luar individudan mempunyai kekuatan memaksa dan
mengendalikan individu tersebut.
2. Sosial tindakan sebagi tindakan yang dilakukan dengan
mempertimbangkan perilaku orang lain.
3. Khalayan sosiologis sebagai cara untuk memahami
apa yang terjadi dimasyarakat maupun yang berada pada diri manusia Realitas
sosial adalah pengungkapan tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga oleh
secara sosilog dengan mengikuti aturan –aturan ilmiah dan melakukan pembuktian
secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian prasangka pribadi, dan
pengamatan tabir seacara jeli serta menghindari penilaian normatif
B. Saran
Penulis
menyarankan teman-teman yang membaca makalah yang berjudul “ Pengertian Sosiologi
Pendidikan” untuk menambah wawasan dari sumber-sumber yang terkait seperti
internet dan lain sebagainya. Untuk menambah wawasan serta pengetahuan mengenai
hal yang terkait.
Daftar Pustaka
Anwar Muhammad, Filsafat Pendidikan, 2017, Depok, Kencana, 2017
Damsar, Pengantar
Sosiologi Pendidikan, 2011, Jakarta, Prenada Media
H. Gunawan Ary, Sosiologi Pendidikan, 2010, Jakarta, Rineka Cipta
https://core.ac.uk. Sosiologi pendidikan Di akses pada hari kamis
tanggal 12 september 2019 pukul 23.30
https://id.m.Wikipedia.org Di akses
pada hari kamis tanggal 12 september 2019 pukul 23.14
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&assdt=0%2c5&q=sosiologi+pendidikan&oq=#d=gs-qabs&u=%23p%3DEWwaVge7dm8J Diakses pada hari jum’at
tanggal 13 september 2019 pukul 22.12
https://www.academia.edu sosiologi pendidikan Di akses pada hari kamis
tanggal 12 september 2019 pukul 23.18
http://www.tintapendidikanindonesia.com tujuan
sosiologi pendidikan Di akses pada hari kamis tanggal 12 september 2019 pukul 23.20
https://staimaarif-jambi.ac.id pengertian sosiologi pendidikan Di akses pada hari kamis
tanggal 12 september 2019 pukul 23.40
Idi Abdullah. Sosiologi Pendidikan (Individu,Masyarakat,
Dan Pendidikan), 2013, Jakarta: Rajawali Pers
Karsidi Ravik, Sosiologi Pendidikan, 2008, Jawa Tengah, UNS Press
Nata Abuddin, Ilmu
Pendidikan Islam, 2010, Jakarta,
PT Fajar Interpratama Mandiri
Maksum Ali, Sosiologi
Pendidikan (Buku Perkuliahan Program S 1
Rivai Zainal Veihzal
Dkk, Kepemimpinan dan Perilaku
Organisasi, 2014, Jakarta, Rajawali Pers
Robert H Lauer, persepektif tentang perubahan sosial, ahli
bahasa alimandan S.U, 2001, Jakarta:Rineka
Cipta
Soeknto Soerjono
dan Sulistyowati Budi, Sosiologi
Suatu Pengantar, 2005, Jakarta, Rajawali Pers
Sosiologi pendidikan,
https://www.academia.edu,
diakses pada Sabtu, 14 September 2019, pukul 19.02 WIB
Sosiologi penddikan, http://www.tintapendidikanindonesia.com,
diakses pada
Sabtu, 14 September 2019, pukul 19.19
WIB
Pengertian sosiologi pendidikan, https://core.ac.uk,
diakses pada Sabtu. 14 September 2019, pukul 19.37 WIB
[1] Soerjono Soeknto dan Budi
Sulistyowati, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta, Rajawali
Pers, 2005.) Hal. 12
[4] Veihzal
Rivai Zainal Dkk, Kepemimpinan dan
Perilaku Organisasi, (Jakarta, Rajawali Pers, 2014.) Hal. 187
[5] Prof.
Dr. H. Abuddin Nata, M.A, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta, PT Fajar
Interpratama Mandiri, 2010.) Hal. 35
[6] Muhammad
Anwar, Filsafat Pendidikan, (Depok,
Kencana, 2017.) Hal. 20
Mandiri, 2010.) Hal. 35
[8] Robert H Lauer, persepektif tentang perubahan sosial, Iahli
bahasa alimandan S.U (jakarta:Rineka Cipta, 2001) hlm 73-74.
[9] Prof, Dr. H. Abdullah
Idi,M.Ed. sosiologi pendidikan (individu,masyarakat, dan pendidikan), Jakarta:
Rajawali Pers, 2013 hlm 6-8
[10] Dr. Ali Maksum, sosiologi pendidikan (buku perkuliahan
program S 1), hlm 25-26
[11] Sosiologi pendidikan, https://www.academia.edu, diakses pada 14 September 2019,
pukul 19.02 WIB
[12] Sosiologi penddikan, http://www.tintapendidikanindonesia.com, diakses
pada 14 September 2019, pukul 19.19 WIB
[13] Pengertian sosiologi pendidikan,
https://core.ac.uk, diakses pada 14 September 2019, pukul 19.37
WIB
[14] Tujuan sosiologi pendidikan, https://staimaarif-jambi.ac.id, diakses
pada 14 September 2019, pukul 19.52 WIB
[15] https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as-sdt=0%2c5&q=sosiologi+pendidikan&oq=#d=gs-qabs&u=%23p%3DEWwaVge7dm8J
Diakses pada hari jum’at tanggal 13 september 2019 pukul 22.12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar