Menulis itu sama seperti berkomunikasi, bedanya komunikasi ini melalui aksara. Menulis itu suara hati yang disuarakan melalui setiap kalimat, tak bersuara!!!. Tapi bisa difahami bagi sebagian orang, ya sebagian orang yang saat membaca sebuah tulisan menggunakan emosinya. Dengan emosi yang baik mungkin akan memahami arti rasa yang disampaikan si penulis, menangkap maksud si penulis dan sepenuhnya ikut merasakan jika hal yang terjadi sama.
Bagi sebagian orang menulis bukan untuk sebuah profesi, lebih tepatnya menjadi kebutuhan. Ada hal yang sulit diungkapkan sehingga bahasa tulisanlah yang dirasakan tepat menyampaikan berbagai macam rasa yang ada. Jari menjadi mulut untuk bicara, media tulis menulis menjadi telingga yang mendengarkan cerita. Walau terkadang sulit mengubah cerita yang dilalui menjadi sebuah tulisan yang kelak jadi dokumen kehidupan tapi tetap saja menulis adalah cara mengabadikan moment yang sangat baik. Sejarah menjadi nyata saat kita mampu menorekan kalimat demi kalimat, sulit tapi menyenangkan saat kalimat-kalimat itu mampu kita torehkan.
Kenapa menulis?? bukanya kita bisa menceritakan keluh kesah kepada teman atau yang lainya yang bisa menjadi pendengar yang baik. Beragam alasan salah satunya menurut ku "sulit mendapatkan pendengar yang benar-benar mendengarkan".
writing is a activity menyatakan perasaan yang nyata 😂. Bebas saja, menulis tak perlu sistematika yang baik. Ikuti hati mu, dan arahkan jemari sesuai yang hati mu. 😎 Menulislah, ia adalah seni yang akan mengenangmu.
Meimei, 19 Maret 2020 Pukul 02.11 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar