Soal covid-19 aku ingin sedikit membahasnya, tentu bukan dalam
sudut pandang tenaga medis dan ilmuan yang lebih memahami virus tersebut. Ya,
aku sadar baground ku sama sekali tak menjurus untuk memahami wabah ini lebih
dalam. Untuk itu aku ingin mengutarakan dalam sudut pandangku, dimana sebab
akibat dari covid-19 memang mulai terasa. Oke bahas dikit soal apa sih covid-19
(hihih searching google donk) yang aku kutip dari Kompas.com Covid-19
disebut sindrom pernafasan akut parah corona virus 2. Kalo kesimpulan dari aku
sih semacam penyakit yang menggangu pernafasan, dan beberapa artikel mengatakan
bahwa “orang yang terjakit penyakit Covid-19 akan merasakan sakit saat
bernafas, persisnya seperti ada serpihan kaca yang mengenai jantung”. Eh, untuk
lebih jelas bisa searching google ya say aku mah apa gak banyak faham
tentang bahasa kesehatan.
Oke sesuai yang kukatakan diawal, aku mau utarakan si Covid-19 atau lebih famous
dengan sebutan corona berdasarkan sebab akibat. Kerasa gak sih? Kalo wabah ini
menggangu perekonomian dan aktifitas kita?... aku pribadi mulai merasakan hal
itu. Ah, tentunya semua ada negatif dan positifnya yakan!!! Namanya sebab
akibat selalu ada hubungan erat, Cuma hubungan kita ajah yang gak bisa erat
(hohoo ngawur). Yup, wabah ini berhasil ngeliburin anak-anak sekolah, pegawai
dan ngeliburin aktifitas perekonomian juga. Bahagia juga bisa rebahan dirumah
jadi lebih lama karena himbauan pemerintah untuk #dirumahajah #lockdown
#physicaldistancing and blem... blem.. blem. Tapi ya, rebahan dirumah tetep
kerja melaui online. Serba online say, untung makan masih bisa nyata. Anak-anak
sekolah diliburin selama 14 hari, tapi ya tetep donk dikasih tugas. Ada gak sih
dampak korona selain buat bahagia anak-anak karena bisa libur sepanjang itu?,
ada dampak korona yang buat penjaga kantin harus tutup juga yang dalam artiannya
pendapatan mereka berkurang bahkan mungkin 0% untuk pemasukan saat anak-anak
diliburkan. Kebayang gak sih, ada beberapa kantin yang memang Cuma mengandalkan
pendapatan tersebut, ngandelin duit receh anak-anak sekolah buat muter uang mereka
biar bisa makan hari ini. ya secara sebab akibatnya bisa kita lihat deh,
anak-anak sekolah libur dan akhirnya si kantin juga libur karena target pembeli
hilang 90% terus si pemilik kantin gak bisa beli bahan-bahan buat dagang karena
duitnya udah gak bisa muter “pemasukan hilang separuh” sekalinya kantin itu
buka ya mungkin cuma dapet pemasukan gak kayak biasanya. Terus pastinya si
pemilik kantin bakal stop untuk belanja normal kayak biasanya karena sadar target
pembeli gak sebanyak hari sekolah aktif, nah ini udah jadi pengurangan pemasukan
dari pangsa pasar karena produk yang biasa dibeli sebanyak sekian eh jadi
sekian karena sebab akibat wabah korona yang meliburkan anak-anak sekolah. So, hubunganya
erat banget gengs.
Semua aktifitas warga dihimbau untuk jangan berkumpul dulu atau mengadakan
pesta/ gibah/ main sana sini, udah inget deh #dirumahajah nurut gengs sama
pemerintah karena diluar sana virus Korona udah banyak makan korban. Pikir panjang
deh, banyak yang sedang berjuang menghadapi dan menyelesaikan Covid-19 sampai
beberapa pejuang tenaga medis gugur dalam tugasnya. Yuk jaga kesehatan, kita
bantu tenaga medis mengurangi pasien Korona. Gak usah sombong “apa sih
korona doank, alemong amat gituan takut” what ever you say karena
pemerintah peduli banget sama kita gengs. Itu si korona jangan dianggap enteng
ya, karena 1 orang bisa nularin ke yang lain dalam waktu singkat. Please kesian
orang-orang yang jaga kesehatanya dan kamu malah ngeyel keluyuran dan gak jaga
kesehatan.
Eh, tapi ngomong-ngomong soal menentang pemerintah aku faham sih kenapa masih
ada yang gitu. Salah satunya kebutuhan ekonomi, ya hidup kita punya cerita
masing-masing yang mana ekonomi juga ada versi cukup yang beda dalam kehidupan
ini. persisnya kemarin siang sekitar pukul 14.20 WIB ya kayak biasanya ngampus
pake jasa travel, dan aku dapet supir yang kayaknya lagi kesel dengan kebijakan
pemerintah karena menutup akses perekonomian mereka. Kayak kalimat #dirumahajah
sedikit banyak pelanggan travel pada ilang donk, dan ditambah lagi si supir
travel bilang kalo pasar mau ditutup sementara waktu. Pada kesempatan itu
kelihatan banget si sopir travel kesel banget karena memang perekonomian mereka
tersendat akibat kebijakan pemerintah. Hubungan sebab akibat bisa mendatangkan
berbagai dampak pada masyarakat, aku merasakan dalam hal bahan pokok mulai
naik, uhhhh... sebagai pebisnis yang bergelut dibidang kuliner itu kerasa
banget gengs.
Oke, dari kejadian yang merubah dunia ini karena
kedatangan si COVID-19 yang buat aktifitas terbatasi semoga cepat teatasi. Yakin
deh, Allah itu gak akan ngasih sesuatu yang bukan kapasitas kita untuk bisa
ngatasin. Ambil hikmahnya ajah, kita banyak waktu dengan keluarga dan istirahat
yang cukup. Doa yang banyak semoga Allah melindungi kita dan menjaga para
pejuang yang sudah berdiri di garda terdepan untuk menghadapi si COVID-19. And for
yo Covid-19, jangan lama-lama ya kalo mampir ke bumi kami.
