Rabu, 02 September 2020

Tentang Patah Dan Tumbuhnya Impian 

 By. Meimei_TMC 

 

“Perasa boleh tapi jangan lupa akal sehat” 

    Sejak menginjak fase dewasa semakin terasa aneh, semua hanya berbau perasaan yang sulit dikendalikan. Tentang impian ingin tumbuh tapi harus patah disaat sedang berproses. Seperti itu sebenarnya salah penafsiran, perihal hati yang disangka sama! justru nyatanya beda. Berangan tinggi, sampai lupa harusnya bertanya untuk memastikan, hanya mengandalkan perasa akibatnya ya patah. Patah sendiri tanpa ada yang tau karena hanya diri sendiri yang tau, pengecut memang! hanya untuk mengatakan “aku menyimpan rasa”. Begitu tinggi ego gengsi yang tertanam di hati, sampai benar-benar terasa aku memang yang salah sudah bertemu dan menjadi sahabat mu sejauh ini. Ternyata bukan hanya soal patah saat mendamba mu, patah ini lebih parah saat aku merasa menjadi wanita bodoh yang lemah soal perasaan. Pada posisi ini engkau tidak salah, justu aku lalai menjaga persahabatan kita sebatas sahabat tanpa ada embel-embel perasaan lain. Agama ku benar, beri batas dengan lawan jenis lebih baik sebelum terjadi hal seperti ini. seperti aku yang patah tanpa kau tau sebabnya adalah dirimu. Setelah patah ini, aku mencoba bangkit. Kutumbuhkan lagi rasa membara dihati ku, balas dendam terbaik dengan sebuah karya. 

    Patah yang kuambil kesimpulan bahwa Allah ingin memberikan pelajaran, agar aku berjarak dengan mu. Patah untuk tumbuh, jadi proses yang harus aku fokuskan kembali. Melupakan bukan jalan terbaik, dan bukan jaminan aku 100% melupakan rasa yang sudah ada. Kupilih jalan kesibukan, sampai aku menganti rasa patah ini dengan semangat membara untuk menghasilkan karya. Kupilih aku harus pandai bergaul tanpa ada perasaan yang terlibat, kembali kunyatkan aku menjaga hati harus lebih ketat dari ini. terimakasih atas patah yang memberikan jalan untuk tumbuh. Dan untuk impian aku coba untuk tumbuh lagi. 

Panca Tunggal Benawa, 22 Agustus 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar